Tips Membeli Baju dan Aksesoris

Pernah tidak kita sadar kalau cara berkonsumsi aksesoris fashion antara pria dan wanita berbeda? Coba perhatikan baik-baik, keluarga, teman, atau orang yang sedang berbelanja di mall. Kamu akan mengetahui ada yang berbeda dari cara mereka memilih barang. Hal ini saya lihat ketika saya secara tidak sengaja berbelanja di salah satu mall yang ada di Malang.

Barang yang dibeli:
  • Pria: baju, celana, topi.
  • Wanita: baju, celana, rok, dan aksesoris fashion lainnya.

Kuantitas Belanja:
  • Pria: Tiga bulan sekali bahkan lebih.
  • Wanita: Dalam 2 bulan bisa lebih dari 5 kali.

Saya sebagai pria termasuk tipe orang yang tidak konsumtif, saya tidak suka membeli barang kalau tidak butuh, contohnya bulan kemarin saya membeli sepatu seharga Rp 450.000 ditambah satu bulan kemudian membeli jaket Rp 200.000, jadi total Rp 650.000 dalam 2 bulan.
Wanita misalnya membeli 2 baju dalam satu bulan dengan harga Rp.140.000 @ Rp 70.000, 1 Rok Rp 60.000, aksesoris (gelang, cincin, ikat rambut, dll) Rp 100.000, total Rp 210.000 atau 420.000 dalam 2 bulan.

Dari contoh diatas bisa diketahui Pria menghabiskan Rp 650.000 dan wanita Rp 420.000, memang murah wanita. TAPI, Saya/ pria membeli barang itu 1 tahun sekali. Berarti dalam 1 tahun saya menghabiskan Rp 650.000. Nah, kalau wanita?????

Tips:
  • Pilihlah barang sesuai kebutuhan.
  • Jangan belanja ketika sedang marah. Emosi membawa andil besar dalam berkonsumsi. Orang yang sedang marah biasanya tidak bisa berpikir jernih, sehingga tingkat konsumsi dan barang yang dibeli menjadi tidak efektif.
  • Sediakan catatan kecil tentang barang yang akan dibeli.
  • Bawa uang secukupnya. Kalau berlebihan biasanya nafsu berbelanja semakin tinggi.
  • Apabila membawa teman/pacar sediakan tutup telinga. Kenapa? Kadang teman kita akan bilang “ih, lucu ya”, “ini keren, g nyoba?”, “wah, pas banget ama kamu, coba yang lain juga”, dll. Kata-kata tersebut secara tidak langsung menimbulkan rasa penasaran pada diri kita. Akhirnya barang yang dibeli menjadi semakin banyak dan tidak terkontrol.

0 komentar: