Bertarung demi Cinta

Di wilayah Filipina Selatan, tepatnya di kepulauan Balut Batunganding (Davao del Sur) ada tradisi unik yang biasa dilakukan masyarakat sekitar. Mungkin bagi sebagian orang awam akan menganggapnya sebuah pacuan kuda. Padahal yang terjadi 180 derajat berbeda jauh dengan apa yang kita pikirkan.

Yang sebenarnya terjadi adalah dua ekor kuda jantan bertarung untuk memperebutkan kuda betina. Pertarungan diadakan di lapangan terbuka, kira-kira sebesar lapangan sepak bola dan ditonton oleh ratusan warga sekitar.
Bagaimana peraturannya?

Pertama, seekor kuda betina diikat ditengah lapangan. Kemudian kedua kuda jantan tadi dirangsang agar siap kawin dengan si betina (gimana cara ngerangsangnya y? Hehehe).

Kedua dari setiap sudut yang sudah ditentukan kuda jantan diiringi menuju ke tempat betina. Dengan iringan sorak-sorai menonton dua kuda jantan tadi pun berusaha untuk mendapatkan sang betina. Terjadi saling gigit, tendang dan kejar-kejaran. Kita juga harus berhati-hati karena bisa-bisa kuda tadi lari kearah penonton.

Pertandingan dianggap selesai apabila ada salah satu kuda yang keluar lapangan dan tidak mau kembali. So, kuda yang bertahan di lapangan lah yang menjadi pemenang pertandingan.
Apakah kuda yang menang diperbolehkan untuk bercinta dengan sang betina? Oh, TENTU TIDAK!! Sang betina dipakai lagi untuk pertarungan selanjutnya. Coba bayangkan bagaimana ekspresi kuda pemenang itu, sudah susah-susah bertarung tapi tetap tidak bisa menyalurkan hasratnya untuk bercinta.

0 komentar: